Jakarta, CNN Indonesia —
Instrumen investasi kian berkembang pesat saat ini dan beragam. Instrumen mulai dari saham, reksa dana, obligasi, kripto, dan banyak lagi.
Namun di tengah maraknya berbagai jenis investasi, masih ada juga orang-orang yang memilih berinvestasi di properti seperti rumah dan tanah. Investasi properti memang sudah dikenal sejak lama karena dianggap menawarkan keuntungan besar. Maklum, harga harga tanah dan rumah memang cenderung naik setiap tahun.
Namun apakah investasi rumah dan tanah masih bisa menghasilkan cuan saat ini?
Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko mengatakan investasi rumah tanah saat ini masih berpotensi cuan. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.
Investasi rumah atau tanah sebaiknya berada di dekat infrastruktur seperti jalan tol, transportasi publik, dan sekolah. Jika dekat dengan infrastruktur, Andoko mengatakan harga properti bisa lebih mahal di masa mendatang.
“Sementara kalau lokasinya tidak banyak dikelilingi infrastruktur harganya cenderung stagnan,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/8).
Sebelum membeli tanah atau rumah, pastikan rumah atau tanah sudah sertifikat hak milik. Jika tidak, maka akan dikenakan biaya tambahan seperti Hak Guna Bangunan (HGB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan biaya notaris.
Jika rumah atau tanah untuk investasi didapat dengan mencicil, maka pembeli harus memperhatikan skema bunganya apakah flat atau floating.
Andoko menjelaskan kelebihan dari investasi rumah dan tanah adalah investor menjadi pemegang kendali. Hal itu berbeda dengan investasi aset finansial yang kendalinya ditentukan oleh faktor eksternal.
“Kalau investasi di aset finansial maka kendalinya ada di luar. Ada faktor ekonomi makro, ekonomi regional, inflasi, krisis, dan lainnya,” katanya.
Namun, investasi rumah dan tanah juga memiliki kelemahan karena ada biaya tambahan. Misalnya pajak dan biaya pemeliharaan, yang tidak ditemukan dalam investasi aset finansial.
Sementara itu, Perencana Keuangan Sari Insaniwati mengatakan rumah dan tanah memang termasuk investasi yang berpotensi menguntungkan karena biasanya harganya naik terus.
Namun, investasi jenis itu dinilai lebih cocok untuk jangka panjang dan tidak bagi investor pemula karena modalnya besar dan tidak bisa segera dimonetisasi.
“Perlu modal relatif besar, perlu pertimbangan matang untuk memilih lokasi yang tepat, dan non-likuid atau tidak mudah dijual kembali,” kata Sari.
Ia menjelaskan setiap jenis investasi pasti memiliki risiko. Pada investasi rumah atau tanah, risikonya adalah harga yang bisa turun karena berbagai faktor.
Misalnya kondisi ekonomi seperti banyak yang ingin menjual rumah atau tanah. Bisa juga faktor kondisi properti atau lingkungannya seperti rusak, rawan bencana, fasilitas umum yang tidak memadai, dan sebagainya.
Saat berinvestasi rumah atau tanah, sambungnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, tujuan beli, apakah untuk disewakan, dibangun ruko, ditanami tanaman produktif, atau lainnya. Kedua, terkait lokasi.
Ketiga, terkait biaya seperti apakah bayar tunai atau KPR. Kemudian, biaya renovasi, biaya perawatan, pajak, dan lainnya.
“Hal ini penting agar saat menjual atau menyewakan properti bisa menutup biaya-biaya tersebut,” katanya.
(agt)
Artikel berasal dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan sebelum tanggal artikel ini dibuat, keakuratan informasi perlu untuk di validasi kembali. Segala bentuk kekeliruan dan kesalahan yang terjadi adalah tidak dimaksudkan untuk tujuan apapun. Moneyetalks.com menerima saran, koreksi, ide dan kritik dari pembaca. Semua saran, koreksi, ide dan kritik yang diterima akan kami pertimbangkan untuk kemajuan Moneyetalks.com Hubungi kami disini.
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno...
Jakarta, CNN Indonesia — Transmart Full Day Sale spesial Merdeka Belanja...
Jakarta, CNN Indonesia — Arsitek jembatan lengkung (longspan) Gatot...
Jakarta, CNN Indonesia — Ayah dan Bunda yang mau beli mainan anak, belinya di...
Jakarta, CNN Indonesia — PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengatakan uji...
Jakarta, CNN Indonesia — Giordano Indonesia meluncurkan kampanye #OneIndonesia:...
Jakarta, CNN Indonesia — Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen...
Jakarta, CNN Indonesia — Belanja furnitur untuk kebutuhan isi rumah emang paling...
Jakarta, CNN Indonesia — PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menjelaskan...
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick...