Jakarta, CNN Indonesia —
Menko Polhukam Mahfud MD belum sempat bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membahas nasib utang negara kepada pengusaha jalan tol Jusuf Hamka, lantaran sama-sama sibuk. Negara berutang Rp800 miliar kepada perusahaan Jusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Mahfud menjelaskan pertemuan itu tak kunjung terjadi lantaran Sri Mulyani sibuk berdinas ke luar negeri. Begitu pula Mahfud yang punya banyak agenda kunjungan daerah.
“Memang sampai hari ini saya belum ketemu Ibu Menkeu sejak ketemu Jusuf Hamka. Kenapa, karena begitu laporan, Ibu Sri Mulyani ke luar negeri. Ke London, Paris dan sebagainya. Sementara saya kunjungan ke berbagai daerah.
“Karena ini hubungan keperdataan, nanti diselesaikannya tidak usah buru-buru. Dalam arti, kita cari waktu untuk bicara yang jernih. Beda dengan pidana yang harus segera ditindak,” imbuhnya.
Sebelumnya, Mahfud sudah bertemu Jusuf Hamka pada 13 Juni lalu di kantornya. Setelah pertemuan itu, ia mengatakan akan konfirmasi ke Kemenkeu usai mendengarkan penjelasan Jusuf dan mempelajari dokumen terkait utang negara itu.
“Sementara dari penjelasan dan dokumen yang saya miliki memang dari segi hukum ya negara punya utang. Karena terlepas kontroversi yang sertai itu sudah putusan Mahkamah Agung sudah inkracht sampai PK (peninjauan kembali),” ujar Mahfud.
Ia mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, negara akan menagih utang kepada swasta yang memiliki kewajiban. Pada saat yang sama, negara akan membayar apabila memiliki kewajiban kepada swasta.
“Sejauh ini dokumennya memang negara punya utang maka sebabnya dulu Pak Jokowi adakan rapat yang begini-gini segera dibayarkan. Tapi mereka yang punya utang diburu,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan Jusuf sebelumnya, utang pemerintah bermula dari deposito CMNP sebesar Rp78 miliar di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama. Utang itu belum dibayar sejak krisis moneter 1998, kala Bank Yama dilikuidasi pemerintah.
Pemerintah berdalih CMNP terafiliasi dengan pemilik Bank Yama, yakni Siti Hardijanti Hastuti Soeharto alias Tutut Soeharto. Tak terima dengan dalih itu, Jusuf kemudian menggugat pemerintah ke pengadilan pada 2012 lalu.
Sekitar 2014-2015, pihaknya memenangkan gugatan sampai Mahkamah Agung (MA). Pada 2016-2017, utang negara beserta denda dan negaranya mencapai Rp400 miliar. Namun, setelah membahas dengan Kemenkeu, pemerintah meminta diskon sehingga disepakati utang akan akan dibayar Rp170 miliar.
Kendati demikian, utang itu hingga kini belum dibayar.
Menkeu Sri Mulyani berdalih pemerintah ingin berhati-hati dan teliti mempelajari sebelum membayar utang yang kini membengkak jadi Rp800 miliar itu.
“Jangan sampai negara yang sudah membiayai bailout dari bank-bank yang ditutup dan sekarang masih dituntut lagi untuk membayar berbagai pihak yang mungkin masih terafiliasi waktu itu,” ujar Sri.
(dmr/pta)
Artikel berasal dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan sebelum tanggal artikel ini dibuat, keakuratan informasi perlu untuk di validasi kembali. Segala bentuk kekeliruan dan kesalahan yang terjadi adalah tidak dimaksudkan untuk tujuan apapun. Moneyetalks.com menerima saran, koreksi, ide dan kritik dari pembaca. Semua saran, koreksi, ide dan kritik yang diterima akan kami pertimbangkan untuk kemajuan Moneyetalks.com Hubungi kami disini.
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno...
Jakarta, CNN Indonesia — Transmart Full Day Sale spesial Merdeka Belanja...
Jakarta, CNN Indonesia — Arsitek jembatan lengkung (longspan) Gatot...
Jakarta, CNN Indonesia — Ayah dan Bunda yang mau beli mainan anak, belinya di...
Jakarta, CNN Indonesia — PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengatakan uji...
Jakarta, CNN Indonesia — Giordano Indonesia meluncurkan kampanye #OneIndonesia:...
Jakarta, CNN Indonesia — Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen...
Jakarta, CNN Indonesia — Belanja furnitur untuk kebutuhan isi rumah emang paling...
Jakarta, CNN Indonesia — PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menjelaskan...
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick...